Sabtu, 21 November 2009

Untuk Guruku

Peringatan hari guru merupakan anugrah yang diberikan bangsa terhadap jasa-jasa pada pendidik kita (guru), demi memajukan dan mencerdaskan anak bangsa dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Himne guru yang sering diperdengarkan pada saat peringatan hari guru tiap tahunnya, membuatku teringat pada guru-guru yang selama ini telah mengajarku. Mulai dari guruku pada saat aku TK dulu, hingga guru-guru yang saat ini mengajarku pada bangku SMA ini. Saat aku mengenang jasa-jasa guru, ada seorang guru, yang tidak akan pernah kulupakan untuk saat ini dan selama-lamanya. Beliau adalah guru matematika saat aku masih duduk di bangku SD. Tepatnya, beliau mengajarku saat aku kelas 5 dan 6.
Namanya Bu Suryatmini atau yang biasa dipanggil Bu Min. Waktu kelas 5, aku pernah ditugaskan sekolah untuk menjadi wakil dalam sebuah lomba matematika, dan saat itu Bu Min lah yang membimbingku. Beliau mengajarkanku berbagai cara-cara dasar dan cara cepat untuk mengerjakan soal-soal matematika dengan sabar. Setiap sore hari beliau selalu meluangkan waktunya untuk membimbingku lagi tanpa lelah. Bahkan di hari minggu yang sebenarnya adalah hari yang indah untuk beristirahat, beliau gunakan untuk mengajariku. Kami berdua bersemangat sekali, karena tujuan kami berdua sama, yaitu untuk membawa nama baik sekolah. Namun, sangat disayangkan, karena pada akhirnya aku tidak bisa memenangkan perlombaan tersebut. Pada saat aku sangat kecewa karena kekalahan tersebut, Bu Min lah yang menghiburku. Padahal awalnya aku berpikir kalu Bu Min akan memarahiku.Ternyata tidak, beliau malah tersenyum dan menghiburku agar aku tidak bersedih.
Pada saat kelas 6 SD, beliau kembali membimbingku dan teman-teman untuk menghadapi ujian nasional. Setiap siang hingga sore beliau tidak pernah absen memberi pelajaran tambahan di rumahnya pada kami semua. Walaupun saat itu beliau belum sempat memasak untuk makan siang keluarganya. Sehingga beliau harus bolak balik dari ruang tamu(tempat kami belajar) ke dapur dan kembali lagi ke ruang tamu. Dan, hasil dari perjuangan itu, akhirnya nilai metematika kami semua rata rata di atas 8. Bahkan, nilai matematikaku mencapai 9 lebih. Terima kasih Bu Min.
Saat ini, aku memang belum bisa memberinya apa-apa sebagai balasan atas hal-hal yang telah diajarkannya padaku, namun lewat tulisan inilah aku ingin menunjukkan pada beliau, bahwa beliau sangat berarti bagiku.
Setiap mengingat perjuangan seorang guru untuk siswanya, semangatku untuk belajar semakin besar. Aku selalu berdoa agar para pahlawan tanpa tanda jasa yang merupakan patriot dan pelita dalam kegelapan di kehidupan kita mendapat balasan yang tidak ternilai dari Allah SWT.
Untuk seluru guru di Indonesia. SELAMAT HARI GURU! Teruslah membimbing anak bangsa agar tercipta generasi penurus yang berguna bagi Nusa dan Bangsa!

Sabtu, 14 November 2009

Kelasku tercinta


Aku bangga sekali bisa menjadi salah satu siswa SMAN 2 Bojonegoro. Sebuah sekolah yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Saat pertama kali masuk sekolah, kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah Masa Orientasi siswa atau MOS. Namun, sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, pembagian kelas terlebih dahulu dilakukan. Sungguh berat rasanya, saat aku tahu bahwa kelas yang akan kutempati selama satu tahun adalah kelas X-2. Karena saat melihat daftar nama, hanya satu orang lah yang aku kenal dalam kelas baruku itu, yaitu Dwita, temanku saat SD.

Tetapi, setelah beberapa hari, akhirnya kita semua sudah saling mengenal dengan baik. Aku jadi bersyukur karena bisa masuk ke kelas ini. Banyak sekali peristiwa menyenangkan dan menyedihkan di kelas X-2.

Pesta Rombong adalah kegiatan yang membuat kami saling bekerja sama untuk pertama kalinya. Dan kegiatan tersebut tidak akan kami lupakan. Walaupun saat pengerjaannya penuh dengan adu mulut antar teman, tetapi hasil dari semua itu sungguh mengesankan dan membuat kita tersenyum. Meskipun kami tidak memenangkan lomba tersebut, kami tidak kecewa. Karena dengan adanya kegiatan tersebut, kami menjadi semakin mengenal sifat-sifat teman sekelas yang sangat berbeda-beda.

Tak akan pernah kulupakan saat-saat dimana kita menempuh perang yang bernama ulangan dan remidi bersama-sama dengan cara yang tidak patut untuk dicontoh. Selain itu, aku dan teman-teman juga tidak pernah absen duduk-duduk di bangku depan kelas atau di bawah pohon sawo yang amat rindang itu, sambil membicarakan berbagai hal. Masih terkenang, setiap Jumat pagi semua anak sibuk dengan PR PKN yang amat sangat banyak sekali, sehingga tidak ada yang membersihkan kelas. Tidak heran jika kelas X-2 ku tercinta itu menjadi kelas yang sangat kotor. Tapi kita tetap nyaman dengan keadaan itu. Hehehe

Kadang-kadang di kelas kami juga terdapat perengkaran-pertengkaran kecil, ada yang bertengkar karena berebut cowok yang agak tidak mutu, ada yang bertengkar karena kesalahpahaman, ada pula yang bertengkar karena tidak menyukai watak yang dimiliki oleh seorang teman. Tapi itu semua merupakan sebuah proses untuk menjalin sebuah keakraban di antara kami.

Saat ini, aku telah duduk di kelas XI IA 1. Sebuah kelas baru yang nyaman dan menyenangkan. Di kelas ini aku bertemu lagi dengan 2 orang temanku saat di SMP. Selain mereka, agak banyak juga orang orang yang sudah aku kenal waktu kelas X dulu. Aku berharap semoga kelas baruku ini menjadi kelas yang lebih menyenangkan dan lebih kompak dari kelasku yang sebelumnya. Amiiiin.

;;